[Tanya Jawab] Belajar Hidroponik "Media Tanam Arang Sekam"
Hidroponik dengan media tanam arang sekam, bagus kah?
Biasanya, masyarakat ketika mulai berhidroponik akan dikenalkan dengan yang namanya rockwool sebagai media berpijaknya akar tanaman. Namun tahukah kita bahwa ternyata masih banyak media-media lain yang bisa digunakan akar tanaman untuk mencengkeram?
Salah satu yang dapat digunakan adalah arang sekam. Arang sekam terbuat dari limbah sekam padi yang dibakar dan tersisa dalam bentuk arang. Porositasnya cukup baik dan kondisinya steril. Kelebihan dari arang sekam ini adalah harganya yang relatif murah dan mudah didapatkan di sekitar. Bahkan kita dapat membuatnya sendiri dengan membeli sekam padi dengan harga yang sangat murah bahkan gratis, lalu diolah menjadi arang sekam.
Arang sekam sendiri dalam hidroponik biasa digunakan untuk tanaman sayuran buah seperti cabe, tomat, paprika, dan mentimun. Lalu apakah bisa digunakan untuk sayuran daun?
Tentu saja bisa. Namun ada yang harus diperhatikan, yaitu daya serap airnya yang tidak sebagus rockwool sehingga untuk hidroponik sistem wick tentu menjadi tidak maksimal penyerapan nutrisi oleh tanaman. Selain itu remahan serbuk arang sekam juga berpotensi membuat pompa tersumbat pada sistem-sistem hidroponik yang menggunakan pompa.
Pada akhirnya, arang sekam dapat digunakan menjadi salah satu alternatif media tumbuh tanaman dalam beridroponik dengan beberapa penyesuaian. Penyesuaian tanaman, salah satunya.
Melanjutkan penjelasan lebih detail mengenai kebutuhan dasar tanaman yang akan kita bahas satu per satu.
:: Cahaya ::.
Cahaya adalah salah satu "kebutuhan dasar" tanaman untuk tumbuh dan berkembang selain air, udara (CO2 dan O2) dan nutrisi.
Kebutuhan tanaman akan cahaya adalah untuk mendukung proses photosintesis yang mengubah energi cahaya menjadi rangkaian gula sederhana di dalam klorofil (zat hijau daun).
6CO2 + 6H2O --------------> C6H12O6 + 6O2
air cahaya glukosa
Tanaman membutuhkan cahaya matahari (full spectrum) dengan "intensitas/irradiance" kurang lebih sebagai berikut:
- Pertumbuhan vegetatif: 10.000-15.000 lux
- Pertumbuhan generatif: 21.000-25.000 lux
Sedangkan untuk "spectrum" cahaya yg dibutuhkan tanaman untuk photosintesis atau Photosynthetically Active Radiation (PAR) biasanya adalah:
- Spectrum warna biru-cyan: 400-540 nm dan
- Spectrum warna orange-merah: 600-650 nm
Kebanyakan tanaman menolak warna hijau, itulah mengapa daun tanaman kebanyakan berwarna hijau. Full spectrum cahaya matahari yg visible (bisa dilihat mata). Jadi jika tanaman kekurangan cahaya akan mengakibatkan:
- Etiolasi: pertumbuhan batang kecambah yg memanjang (leggy) karena mencari cahaya
- Warna daun pucat dan cenderung kekuningan
- Pertumbuhan lambat sehingga masa panen mundur
- Gagal berbunga karena lama penyinaran kurang panjang (photoperiodism) dan lain-lain
Untuk hidroponik di dalam ruangan (indoor) biasanya menggunakan bantuan cahaya lampu dimana intensitas dan spectrum cahayanya bisa dimodifikasi. Lampu yang biasa dipakai untuk hidroponik indoor antara lain:
- Compact Fluorescence Lamp (CFL) atau kita menyebutnya sebagai lampu TL
- Lampu Metal Halide
- Lampu LED full spectrum dan lain-lain
Untuk penggunaan lampu LED hidroponik indoor biasanya dibedakan menjadi 2 jenis sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman:
- Lampu LED merah dan biru: fase kecambah dan vegetatif
- Lampu LED orange dan merah: fase generatif atau pembungaan
Kedua jenis lampu LED diatas dikombinasikan dengan intensitas cahaya yg sampai ke permukaan tanaman dengan ukuran Photosynthetic Photon Flux Density (PPFD; mikro mol/detik/m2) range 400-700 nm dan Yield Photon Flux (YPF) range 360-760 nm (termasuk UV/Ultraviolet dan IR/Infra Red).
Untuk fase pembungaan tanaman yang dipengaruhi oleh lama penyinaran (photoperiodism) bisa dikategorikan ke dalam:
- Tanaman hari pendek (<12 jam) spt padi dan kedelai
- Tanaman hari panjang (>12 jam) spt lettuce, wheat, carnation dll
- Tanaman hari netral spt tomat dan timun yg akan berbunga sesuai umur yg memasuki fase generatif
Salam Hidroponik !!!
NB : Ingin Langsung Praktik Tanam Hidroponik ? Kunjungi halaman tautan berikut ini :