Kisi - Kisi Persiapan USP-BKS Tahun 2020 (bag.2)
Kisi - Kisi Ujian Satuan Pendidikan Berbasis Komputer dan SmartPhone Tahun 2020 :
Mata Pelajaran : Prakarya Kewirausahaan
Bidang : Pengolahan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
- Menganalisis teknik pengolahan / pengawetan makanan bahan pangan hewani
- Menganalisis teknik pengolahan / pengawetan makanan bahan pangan nabati
- Menganalisis tahapan proses pengolahan / pengawetan makanan dari bahan pangan nabati
- Menganalisis tahapan proses pengolahan / pengawetan makanan dari bahan pangan hewani
- Memahami strategi promosi produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani
- Memahami media promosi produk usaha pengolahan makanan khas asli daerah yang dimodifikasi
- Menghitung titik impas (BEP) makanan khas daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
Materi
Pertanyaan : Ada beberapa metode untuk pengawetan bahan pangan, yaitu 1. Pengawetan dengan suhu rendah, 2. Pengawetan dengan suhu tinggi, 3. Pengawetan dengan pengeringan, 4. Pengawetan dengan bahan kimia. Jelaskan masing-masing metode untuk pengawetan bahan pangan diatas !
Jawaban :
1. Pengawetan dengan suhu rendah,
Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin, yaitu kulkas atau freezer. Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar antara -2°c sampai dengan 8°c.
2. Pengawetan dengan suhu tinggi atau dengan pengeringan,
Pengawetan dengan suhu tinggi bisa dilakukan dengan pengeringan (baik pengeringan alami seperti sinar matahari, maupun pengeringan buatan misalnya dengan oven) dan pengasapan.
Pengawetan dengan suhu tinggi bisa dilakukan dengan pengeringan (baik pengeringan alami seperti sinar matahari, maupun pengeringan buatan misalnya dengan oven) dan pengasapan.
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Dalam proses pengeringan kandungan air bahan tersebut akan dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak tumbuh lagi didalamnya. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan secara merata dan uap air dikeluarkan dari seluruh permukaan bahan.
3. Pengawetan dengan bahan kimia,
Pengawetan bahan pangan dapat juga dilakukan dengan melakukan penambahan bahan kimia tertentu, yang telah diketahui memiliki efek mengawetkan. Penggunaan bahan kimia untuk pengawet harus digunakan dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan ketentuan.
2.) Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Ada banyak cara untuk memasarkan produk olahan makanan khas daerah, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat, sehingga bisa memperkirakan jangkauan pasar yang harus ditembus.
Pertanyaan : metode penentuan media promosi makanan khas daerah diantaranya 1. Perkenalan, 2. Pertemuan rutin, 3. Pameran / bazar, 4. Media sosial, 5. Penjualan kreatif. Jelaskan masing - masing metode penentuan media promosi diatas !
Jawaban :
1. Perkenalan,
Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, mengenalkan produk yang sudah dibuat kepada teman dekat, teman sekolah, tetangga sekitar atau teman bermain. Dengan memberi sedikit tes produk supaya dapat dicicipi untuk menarik konsumen membeli produk yang hendak dijual.
2. Pertemuan rutin,
Pertemuan rutin pada area paling kecil, misalnya RT/RW dan atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi makanan khas daerah yang efektif. Jadi, bisa dilakukan ijin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin tersebut antara lain pertemuan PKK, Dharma wanita dan arisan.
3. Media sosial,
Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, dimana berbagai kalangan sudah sangat familiar dengan Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif dan efisien. Dengan memperbanyak teman dan follower untuk bisa memperluas pemasaran.
4. Pameran / bazar,
Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran / bazar, baik oleh instansi / departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini dapat digunakan untuk media promosi makanan khas daerah yang baik.
5. Penjualan kreatif,
Buat terobosan atau gunakan sistem penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh bisa memanfaatkan munculnya fenomena "pasar kaget" di hampir setiap kota, juga saat ada momen "car free day" atau pada kesempatan yang lain.
3.) [Perhitungan Mencari BEP Bidang Rekayasa]
Analisis usaha pupuk kompos :
Investasi :
Total Biaya Operasional : Rp. (Silahkan Dihitung)
(Biaya tetap + biaya variabel)
Dari analisa di atas dapat disimpulkan untuk usaha pupuk kompos dengan modal yang dikeluarkan Rp. (Silahkan Dihitung) dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. (Silahkan Dihitung) per bulan dan lama balik modal (Silahkan Dihitung) bulan.
Pertanyaan : metode penentuan media promosi makanan khas daerah diantaranya 1. Perkenalan, 2. Pertemuan rutin, 3. Pameran / bazar, 4. Media sosial, 5. Penjualan kreatif. Jelaskan masing - masing metode penentuan media promosi diatas !
Jawaban :
1. Perkenalan,
Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, mengenalkan produk yang sudah dibuat kepada teman dekat, teman sekolah, tetangga sekitar atau teman bermain. Dengan memberi sedikit tes produk supaya dapat dicicipi untuk menarik konsumen membeli produk yang hendak dijual.
2. Pertemuan rutin,
Pertemuan rutin pada area paling kecil, misalnya RT/RW dan atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi makanan khas daerah yang efektif. Jadi, bisa dilakukan ijin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin tersebut antara lain pertemuan PKK, Dharma wanita dan arisan.
3. Media sosial,
Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, dimana berbagai kalangan sudah sangat familiar dengan Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif dan efisien. Dengan memperbanyak teman dan follower untuk bisa memperluas pemasaran.
4. Pameran / bazar,
Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran / bazar, baik oleh instansi / departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini dapat digunakan untuk media promosi makanan khas daerah yang baik.
5. Penjualan kreatif,
Buat terobosan atau gunakan sistem penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh bisa memanfaatkan munculnya fenomena "pasar kaget" di hampir setiap kota, juga saat ada momen "car free day" atau pada kesempatan yang lain.
3.) [Perhitungan Mencari BEP Bidang Rekayasa]
Analisis usaha pupuk kompos :
Investasi :
Peralatan. Harga
- sewa lahan. Rp. 10.000.000
- mesin pemotong daun Rp. 3.100.000
- ayakan. Rp. 150.000
- terpal. Rp. 130.000
- selang Rp. 31.500
- wadah. Rp. 32.000
- alat penjahit karung. Rp. 122.000
- pompa. Rp. 250.000
- sabit. Rp. 24.000
- drum. Rp. 125.000
- cangkul. Rp. 95.000
- timbangan. Rp. 183.000
----------------------+
Jumlah. Rp. (Silahkan Dihitung)
Bahan yang diperlukan :
- daun-daunan. Rp. 600.000
- kotoran ternak. Rp. 900.000
- karung plastik. Rp. 750.000
- arang sekam. Rp. 960.000
- bubuk gergaji. Rp. 780.000
- obat organik. Rp. 2.400.000
- pengemas. Rp. 600.000
- air dan listrik. Rp. 750.000
----------------------+
Jumlah. Rp. (Silahkan Dihitung)
Pembuatan MOL (Micro Organisme Local) dengan menggunakan bonggol pisang :
Bahan yang diperlukan :
- 50 kg bonggol pisang Rp. 250.000
- 50 liter air cucian beras Rp. 50.000
- 2,5 kg gula jawa. Rp. 36.000
------------------+
Jumlah. Rp. (Silahkan Dihitung)
Peralatan yang dibutuhkan :
- ember bertutup. Rp. 70.000
- botol plastik bekas air Rp. 500
- selang plastik kecil. Rp. 20.000
------------------+
Jumlah. Rp. (Silahkan Dihitung)
Harga Jual. : Rp. 15.000 & Target Penjualan : 50 unit
(Biaya tetap + biaya variabel)
Pendapatan per bulan : Rp. (Silahkan Dihitung) '
(Target Penjualan * Harga Jual * 30 hari)
Keuntungan perbulan : Rp. (Silahkan Dihitung)
(Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional)
(Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional)
Lama balik modal : (Silahkan Dihitung)
(Total Investasi / Keuntungan)
Dari analisa di atas dapat disimpulkan untuk usaha pupuk kompos dengan modal yang dikeluarkan Rp. (Silahkan Dihitung) dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. (Silahkan Dihitung) per bulan dan lama balik modal (Silahkan Dihitung) bulan.