Pembelajaran Online PKWU Bidang Kerajinan Belajar Di Rumah Minggu ke-3 bulan Maret 2020 (Dampak COVID-19)


Media Pembelajaran Online :

Mata Pelajaran    : Prakarya Kewirausahaan
Bidang                 : Kerajinan
Materi Pokok     : Perhitungan Biaya Produksi Produk Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal
Alokasi Waktu     : 3 Minggu x 2 Jam Pelajaran @45 Menit



A. Kompetensi Inti
·         KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

·     KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Indikator
3.4 Memahami perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk kerajinan dengan inspirasi budaya Lokal
·     Memahami pengertian biaya
·     Memahami pengertian biaya produksi
·  Memahami cara penentuan harga pokok produksi dan harga jual
·     Memahami cara perhitungan laba-rugi
4.4  Menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) kerajinan dengan inspirasi budaya Lokal
· Menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
·  Mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dari hasil diskusi dan latihan serta membuat kesimpulan
·  Menyajikan  hasil  analisis dan simpulan tentang hasil diskusi dan latihan serta membuat kesimpulan


Pada pertemuan minggu sebelumnya, pembelajaran PKWU dengan kompetensi dasar memproduksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material dari daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat telah selesai kita pelajari. Yang mana masing-masing kelompok dalam setiap kelas dari kelas 10-1 sampai denghan 10-8 telah selesai membuat kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material dari daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat, dan mengolah atau menganalisis  informasi yang  telah dikumpulkan dari kegiatan  mengamati dan eksperimen produksi kerajinan serta membuat hubungan keduanya dan menyimpulkan.

Pembelajaran selanjutnya PKWU memasuki Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang sudah dijelaskan di atas.

Simak materi pembelajaran PKWU pertemuan minggu ke-3 di bulan maret tahun 2020,  

Apa itu titik impas / break even point ?

Dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, titik impas / break even point (BEP) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

Kenapa kita harus belajar mengetahui titik impas / break even point ?

Untuk menghitung kapan sebuah usaha akan menguntungkan dengan cara menyamakan total pendapatan dengan total biaya. 

Dengan Analisis Titik Impas /  Break Even Point (BEP) ini, kita dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian dan juga mengetahui jumlah penjualan yang diharuskan untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan apakah akan melanjutkan atau memberhentikan usaha.

Lalu, hal - hal  apa saja yang perlu diperhatikan untuk menganalisa titik impas ?


Untuk menghitung berapa besar titik impas / BEP atau titik impas tentu saja memerlukan komponen-komponen. Berikut ini merupakan komponen - komponen yang mempengaruhi dari titik impas / BEP, yaitu:

1. Fixed Cost / Biaya Tetap (Fc)

Komponen ini termasuk dalam biaya tetap atau konstan, jika adanya kegiatan produksi ataupun tidak sedang berproduksi.

2. Variabel Cost / Biaya Tidak Tetap (Vc)

Komponen ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut biaya per unit, yang bergantung pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. 

3. Selling Price (P)

 Pengertian selling price adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

Rumus/Cara Menghitung BEP

BEP Unit           = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)

BEP Rupiah   = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Keterangan :
  • BEP Unit / Rupiah =  BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)
  • Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi.
  • Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan  peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain
  • Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
  • Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit (TVC/Q)
  • Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit (selisih)

Contoh Perhitungan Tititk Impas / BEP :

Diketahui:


Perhitungan Titik Impas / BEP sederhana :



Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,
Variable Cost   Rp.5,000 / unit
Harga jual   Rp. 10,000 / unit
Maka, BEP per unitnya adalah
Rp.200,000/(Rp. 10.000 - Rp. 5.000) =  40 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 41, maka toko baru mulai memperoleh keuntungan.
Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :

BEP Rupiah   = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah

Rp.200,000
__________  x Rp.10,000 = Rp.400,000,-
10,000 – 5,000

Untuk evaluasi pembelajaran pada pertemuan ini, sejauh mana pemahaman materi Titik Impas / Break Even Poin ini, silahkan kerjakan tugas berikut ini dengan benar.

Sebuah usaha kerajinan dari miniatur lilin menetapkan harga produk Rp. 15.000,- per unit. Biaya tidak habis pakai (fix costs) Rp. 2.000.000,- Biaya habis pakai (variabel costs) Rp. 5.000,-. Berapa volume produksi pada keadaan titik impas ? Berapakah harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 10% ?

Tugas dapat dikirim melalui email cybernet14071981@gmail.com.

Pengumpulan tugas sekaligus absensi kehadiran pada pertemuan Prakarya Kewirausahaan ini. Diperhatikan dan terima kasih.

NB : Konsultasi terkait materi diatas layanan dibuka di saat jam pembelajaran tata muka di kelas seperti biasanya. Pertanyan bisa m dikirim melalui wa. 0812-4927-9392

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di rumah
Minggu ke-3 bulan Maret 2020

Selasa, 17 Maret 2020
Jam : 3-4 (08.30 - 10.00)
Kelas 10-7

Rabu, 18 Maret 2020
Jam : 3-4 (08.30 - 10.00)
Kelas 10-2
Jam : 5-6 (10.20-11.50)
Kelas 10-5
Jam : 9-10 (14.00-15.30)
Kelas 10-6

Kamis, 19 Maret 2020
Jam 1-2 (06.45-08.30)
Kelas 10-4
Jam 9-10 (14.00-15.30)
Kelas 10-1

Jum'at, 20 Maret 2020
Jam 1-2 (07.15-08.45)
Kelas 10-3