Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) KD 3.2 Perencanaan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Meliputi Ide dan Peluang Usaha, Sumber Daya, Administrasi, dan Pemasaran
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM)
Sekolah : SMA Negeri 1 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Prakarya Kewirausahaan
Mata Pelajaran : Prakarya Kewirausahaan
Kelas/Semester/Tahun : 10/Ganjil/2020
Materi Pokok : Memahami perencanaan usaha budidaya tanaman pangan meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam Pelajaran @ 45 Menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) :
3.2 Memahami perencanaan usaha budidaya tanaman pangan meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
4.2 Menyusun perencanaan usaha budidaya tanaman pangan meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :
3.2.1 Memahami ide dan peluang usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
3.2.2 Memahami analisa peluang usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
3.2.3 Memahami sumber daya yang di butuhkan dalam usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
3.2.4 Memahami administrasi dan pemasaran hasil usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
3.2.5 Memahami komponen perencanaan usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
3.2.6 Memahami langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
4.2.1 Menyusun perencanaan usaha budidaya tanaman pangan meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mencermati model perencanaan usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
2. Siswa paham tentang model perencanaan usaha budidaya tanaman pangan sistem hidroponik
3. Siswa mengumpulkan data / informasi tentang ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha, sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran
4. Siswa dapat menentukan produk usaha tanaman pangan sistem hidroponik
5. Siswa dapat membuat perencanaan usaha budidaya tanaman pangan
6. Siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan dan praktik dalam bentuk perencanaan usaha dan membuat kesimpulan tentang perencanaan usaha
7. Siswa dapat menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan usaha yang dibuat dalam bentuk lisan dan tulisan
C. Kegiatan Pembelajaran :
1. Membaca dan mencermati model perencanaan usaha budidaya tanaman pangan
2. Membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami tentang model perencanaan usaha budidaya tanaman pangan
3. Mengumpulkan data/informasi tentang ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha, sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran
4. Menentukan produk usaha tanaman pangan
5. Membuat perencanaan usaha budidaya tanaman pangan
6. Mengolah informasi dan data yang diperoleh, membuat hubungan antara pengetahuan dan praktik dalam bentuk perencanaan usaha dan membuat kesimpulan tentang perencanaan usaha
7. Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan usaha yang dibuat dalam bentuk lisan dan tulisan
Peluang Usaha Budidaya Tanaman Pangan Sistem Hidroponik
Video Penjelasan Peluang Usaha Budidaya Tanaman Pangan Sistem Hidroponik
Berwirausaha tanaman hidroponik di kabupaten Bojonegoro memiliki prospek yang sangat baik. Bisnis kuliner di tengah masyarakat Bojonegoro yang sedang menjamur, kebutuhan akan berbagai sayuran dan buah yang sehat sebagai bahan utama olahan makanan terus meningkat. Disinilah sayuran dan buah hidroponik banyak dibutuhkan dan sedang naik daun di masyarakat.
Dikatakan sebagai bentuk lain dari sayuran organik, banyak kalangan meyakini bahwa sayuran hidroponik lebih sehat dari tanaman yang ditanam dengan cara konvensional. Benarkah pandangan ini?
Mungkin untuk bisa memahami sesehat apakah sayuran hidroponik itu, harus diawali dengan memahami lebih baik apa itu tanaman hidroponik. Apakah memang metode penanaman yang berkonsentrasi pada penggunaan air sebagai media tanam ini lebih baik dan sehat dibandingkan dengan metode penanaman konvensional menggunakan media tanam tanah.
Menurut sumber LIVESTRONG.COM, tanaman hidroponik adalah tanaman yang proses penanamannya menggunakan media air yang telah dilengkapi dengan sejumlah mineral dan nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman.
Kebanyakan metode hidroponik dilakukan dalam rumah kaca, meski ada pula pelaku pertanian hidroponik yang melakukannya di ruang terbuka. Dan pada konsep hidroponik dengan penanaman rumah kaca inilah kemudian dianggap hasil produksinya bersifat organik, karena ditanam dalam ruang tertutup, maka tanaman lebih aman dari serangan serangga dan jamur. Sehingga seringkali tidak membutuhkan ekspos dari pestisida dan fungisida.
Metode ini juga dianggap lebih ramah lingkungan karena air yang digunakan bisa didaur ulang. Air dianggap aman dan bersih untuk digunakan berulang karena tidak terkontaminasi oleh kotoran dan tanah.
Dilihat dari sisi produktivitas dan kualitas, tanaman hasil metode hidroponik dianggap lebih baik. Ini karena pengaturan dengan air membantu menjaga kualitas produksi. Biasanya tanaman yang dihasilkan lebih bersih, tumbuh dengan kelembaban yang baik sehingga kualitas buah dan sayuran lebih segar dan tahan lama. Biasanya proses pertumbuhan juga lebih cepat karena suplai oksigen dan nutrisi yang lebih cepat dicerna oleh tanaman.
Metode ini dipandang pula lebih ekonomis. Karena bisa dilakukan dalam lahan terbatas, bahkan bila harus dilakukan di area tanpa tanah memadai. Lebih ekonomis pula karena dapat dilakukan dengan biaya air yang lebih terkendali.
Sistem bercocok tanam secara hidroponik sebenarnya bukan teknik baru didunia pertanian. Sudah banyak petani di Indonesia yang menggunakan sistem bertanam dengan media air bernutrisi ini. Sampai hari ini pun potensi pasarnya masih terbuka lebar, apalagi di masa depan. Pasalnya, harga sayuran hidroponik cukup menggiurkan. Dari tahun ke tahun permintaannya pun meningkat cukup signifikan, yaitu sekitar 20% pertahun. Oleh karena itu peluang bisnis tanaman hidroponik ini semakin menjanjikan.
Sistem bercocok tanam secara hidroponik sebenarnya bukan teknik baru didunia pertanian. Sudah banyak petani di Indonesia yang menggunakan sistem bertanam dengan media air bernutrisi ini. Sampai hari ini pun potensi pasarnya masih terbuka lebar, apalagi di masa depan. Pasalnya, harga sayuran hidroponik cukup menggiurkan. Dari tahun ke tahun permintaannya pun meningkat cukup signifikan, yaitu sekitar 20% pertahun. Oleh karena itu peluang bisnis tanaman hidroponik ini semakin menjanjikan.