Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) KD 3.2 Pembenihan Budidaya Ikan Konsumsi Air Tawar (Proses Pembenihan Ikan Lele)
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM)
Sekolah : SMA Negeri 1 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Prakarya Kewirausahaan
Kelas/Semester/Tahun : 11/Ganjil/2020
Materi Pokok : Memahami budidaya pembenihan ikan konsumsi air tawar
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam Pelajaran @ 45 Menit
Mata Pelajaran : Prakarya Kewirausahaan
Kelas/Semester/Tahun : 11/Ganjil/2020
Materi Pokok : Memahami budidaya pembenihan ikan konsumsi air tawar
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam Pelajaran @ 45 Menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) :
3.2 Memahami Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar
B. Tujuan Pembelajaran :
B. Tujuan Pembelajaran :
- Menyatakan pendapat tentang keragaman sumberdaya perikanan di Indonesia khususnya ikan asli Indonesia (endemik), sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia.
- Mengidentifikasi jenis-jenis, sarana produksi, dan teknik budidaya ikan khususnya pembenihan ikan yang ada di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
- Merancang kegiatan budidaya ikan, berdasarkan orisinalitas ide yang jujur dari diri sendiri.
- Mengetahui teknologi baru (tepat guna) yang digunakan untuk meningkatkan hasil budidaya ikan yang ramah lingkungan.
- Melaksanakan dan mempresentasikan kegiatan budidaya ikan yang ada di wilayah setempat.
- Menumbuhkan sikap kewirausahaan (enterpreneurship) dalam bidang budidaya pembenihan ikan.
C. Kajian Literatur / Media Tentang Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar
Proses Pembenihan Ikan Lele
Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budi daya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponeninputuntuk kegiatan pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar
(b) Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.
(c) Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
3). Syarat induk lele yang baik:
(a) Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
(b) Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
(c) Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
(d) Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
(e) Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
(f ) Frekuensi pemijahan bisa satu bula sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.
c) Pemijahan/pembenihan
Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Pemijahan/pembenihan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembenihan alami dan buatan.
(1) Pembenihan alami Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 x jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata caranya sebagai berikut:
(a) masukkan induk yang terpilih ke kolam,
(b) masukkan makanan yang berprotein tinggi (cacing, ikan rucah, pellet, dan semacamnya) setiap hari dengan dosis (jumlah berat makanan) 2-3% dari berat total ikan yang ditebarkan,
(c) kemudian induk ikan dibiarkan selama 10 hari,
(d) setelah induk dalam kolam selama 10 hari, air dalam kolam dinaikkan sampai 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm,
(e) kemudian induk ikan dibiarkan selama 10 hari dan tidak perlu diberi makan,
(f ) selama 10 hari berikutnya induk ikan telah memijah dan bertelur,
(g) setelah 24 jam, telur telah menetas di sarang dan benih ikan akan hidup bergerombol (berkumpul), selanjutnya benih ikan dikeluarkan dari sarang dan dimasukan ke kolam pendederan.
(2) Pembenihan Buatan
Pembenihan buatan dapat dilakukan dengan penambahan larutan ovaprim untuk mempercepat kematangan gonad induk sehingga cepat melakukan pemijahan. Pemijahan/ pembenihan buatan (Induced Breeding atau hypophysasi) yaitu perangsang, indukan untuk kawin dengan cara memberikan suntikan cairan hormon (ovaprim) ke dalam tubuh ikan. Pada selang waktu 12 jam penyuntikan, telur mengalami ovulasi (keluarnya telur dari jaringan ikat indung telur). Selama ovulasi, perut ikan betina akan membengkak sedikit demi sedikit karena ovarium menyerap air sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pengurutan perut (stripping). Setelah telur ikan keluar, selanjutnya dilakukan pembuahan (fertilisasi) dengan cara menambahkan sperma indukan jantan. Selang 8 jam, telur tersebut menetas dan menjadi benih, selanjutnya benih ikan didederkan sampai ukuran yang ditentukan.
d). Penetasan telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan).Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.
e). Pemeliharaan larva dan benih
Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budi daya, termasuk tahapan yang cukup sulit.
Proses Pembenihan Ikan Lele
Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budi daya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponeninputuntuk kegiatan pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar
Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu :
a) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)
Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass, kolam semi permanen, dan permanen (tembok bersemen). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit
b) Pemeliharaan induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma).Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat di dalam wadah pemeliharaan.
Ciri-ciri induk ikan lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina terlihat mulai berpasang-pasangan dan kejar-kejaran.
1). Ciri-ciri induk lele jantan
(a) Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.(b) Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.
(c) Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
(d) Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
(e) Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk lele betina.
(f ) Kulit lebih halus dibanding induk lele betina.
2). Ciri-ciri induk lele betina
(a). Kepalany a lebih besar dibanding induk lele jantan.
(b). Warna kulit dada agak terang.
(c). Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, dan terletak di belakang anus.
(d). Gerakannya lambat, tulang kepala pendek, dan agak cembung.
(e ). Perutnya lebih besar dan lunak.
(a) Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
(b) Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
(c) Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
(d) Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
(e) Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
(f ) Frekuensi pemijahan bisa satu bula sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.
c) Pemijahan/pembenihan
Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Pemijahan/pembenihan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembenihan alami dan buatan.
(1) Pembenihan alami Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 x jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata caranya sebagai berikut:
(a) masukkan induk yang terpilih ke kolam,
(b) masukkan makanan yang berprotein tinggi (cacing, ikan rucah, pellet, dan semacamnya) setiap hari dengan dosis (jumlah berat makanan) 2-3% dari berat total ikan yang ditebarkan,
(c) kemudian induk ikan dibiarkan selama 10 hari,
(d) setelah induk dalam kolam selama 10 hari, air dalam kolam dinaikkan sampai 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm,
(e) kemudian induk ikan dibiarkan selama 10 hari dan tidak perlu diberi makan,
(f ) selama 10 hari berikutnya induk ikan telah memijah dan bertelur,
(g) setelah 24 jam, telur telah menetas di sarang dan benih ikan akan hidup bergerombol (berkumpul), selanjutnya benih ikan dikeluarkan dari sarang dan dimasukan ke kolam pendederan.
(2) Pembenihan Buatan
Pembenihan buatan dapat dilakukan dengan penambahan larutan ovaprim untuk mempercepat kematangan gonad induk sehingga cepat melakukan pemijahan. Pemijahan/ pembenihan buatan (Induced Breeding atau hypophysasi) yaitu perangsang, indukan untuk kawin dengan cara memberikan suntikan cairan hormon (ovaprim) ke dalam tubuh ikan. Pada selang waktu 12 jam penyuntikan, telur mengalami ovulasi (keluarnya telur dari jaringan ikat indung telur). Selama ovulasi, perut ikan betina akan membengkak sedikit demi sedikit karena ovarium menyerap air sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pengurutan perut (stripping). Setelah telur ikan keluar, selanjutnya dilakukan pembuahan (fertilisasi) dengan cara menambahkan sperma indukan jantan. Selang 8 jam, telur tersebut menetas dan menjadi benih, selanjutnya benih ikan didederkan sampai ukuran yang ditentukan.
d). Penetasan telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan).Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.
e). Pemeliharaan larva dan benih
Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budi daya, termasuk tahapan yang cukup sulit.