Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Praktik Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik Tahap Awal Penyemaian di Kelas dan Ruang Terbuka

 


Belajar budidaya tanaman sistem hidroponik menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta didik di kelas 10 baru ini. Banyak ragam pertanyaan yang disampaikan waktu pembelajaran tatap muka terbatas di dalam kelas dan rasa ingin tahu bisa melihat bagaimana dari sebuah benih bisa tumbuh menjadi tanaman nantinya yang bisa diolah dan dijual. Tentu ada kepuasan tersendiri menanam sesuatu kemudian dapat tumbuh dengan baik. Lebih-lebih manfaat menanam dengan metode hidroponik ini dapat berkreasi dan bisa berinovasi sendiri.

Hidroponik bisa menjadi salah satu pilihan bertanam masa kini dan merupakan solusi bagi pertanian era modern dan sekarang telah banyak dijadikan sebagai hobi.

Terlebih begitu banyak jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan hidroponik membuat para penggemarnya menjadi semakin bersemangat untuk mengeksplorasi dan semakin kreatif dalam berhidroponik.

Tidak tanggung-tanggung, dari tanaman sayuran daun seperti bayam, kangkung, seledri dan sawi, tanaman sayuran buah seperti cabe, terong dan tomat, hingga tanaman bunga pun bisa dihidroponikkan.

Namun jika digeluti lebih lanjut, hobi hidroponik ini sangat potensial sekali untuk dijadikan bisnis atau industri. Bisnis dari hidroponik ini sendiri berupa kebun hidroponik yang menjual sayuran hidroponik sehat.

Terlebih dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan, hidroponik menjadi salah satu pilihan bisnis yang menjanjikan walaupun sebagian besar orang masih menggunakan hidroponik sebagai kebutuhan hobi saja.


Kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas di kelas 10 Selasa (31/8/2021). Dimana ada beberapa aktivitas yang sama dilakukan peserta didik setelah melakukan pengamatan, mendengar, memahami materi dan mengumpulkan informasi yang relevan dengan kegiatan literasi membaca dari berbagai referensi dari berbagai sumber, diantaranya :

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi teknik budidaya tanaman sistem hidroponik yang sedang dipelajari.

Selanjutnya membuat resume tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi teknik budidaya tanaman sistem hidroponik yang sedang dipelajari.

Tentang Persemaian, mengapa awal semai disimpan dan ditempatkan di ruang gelap?

Tentu saja hal ini akan muncul menjadi bahan pertanyaan bagi para peserta didik untuk pemula dalam belajar budidaya tanaman hidroponik.

Benih, yang sedang dalam masa dorman, akan mulai aktif dan berkecambah apabila ada air yang meresap ke dalamnya.  Proses ini dinamakan imbibisi. Dalam gelap, hormon auksin akan bekerja dan benih pecah hingga berkecambah.

Namun apa yang akan terjadi jika benih terus menerus tidak mendapatkan cahaya matahari?  Hormon auksin akan terus bekerja dan hal inilah yang menyebabkan terjadi etiolasi (secara fisik tanaman pertumbuhannya akan terlihat "kutilang" kepanjangan dari kurus tinggi dan langsing demikian istilah yang diutarakan oleh petani hidroponik) pada tanaman dan bila dipaksakan untuk dirawat perkembangan pertumbuhannya tidak bisa maksimal.

Oleh karena itulah,  ketika kita dapati benih sudah mulai sprout (berkecambah)  yang ditandai dengan munculnya warna putih, segera dipindah dan ditempatkan pada sinar matahari. Proses sprout ini biasanya memakan waktu sehari (tergantung jenis benih,  ada yang lebih lama).

Tentu sajaa jangan tunggu hingga benih sprout semua!  Jika sudah terlihat putih, segera di jemur. Benih lainnya akan menyusul untuk sprout.  Karena jika terlambat,  tanaman yang lebih dulu berkecambah akan rentan menjadi etiolasi dan menyebabkan kurang bagus dalam proses tumbuh besarnya


Ada pertanyaan menarik yang disampaikan oleh salah seorang peserta didik 

"Mengapa tanaman bisa hidup meskipun tidak ditanam di tanah?"

Kadang-kadang media tanam (tanah) bukan merupakan 'kebutuhan dasar' untuk pertumbuhan/kehidupan tanaman, dan seringkali berfungsi sebagai alat penyokong mekanis tegaknya / berdirinya tanaman saja. Contoh ekstrem adalah sistem aeroponik yang dapat tumbuh sempurna dengan tidak menggunakan tanah atau media tanam inert lainnya"

Lalu, apakah kebutuhan dasar untuk pertumbuhan tanaman?

Berikut ada 4 (empat) kebutuhan dasar yang dibutuhkan tanaman untuk bisa tumbuh dan menghasilkan
  1. Sinar matahari yang digunakan tanaman untuk berfotosintesis dan menghasilkan energi untuk proses metabolisme. Tanaman akan menyerap panjang gelombang tertentu dari sinar matahari untuk proses fotosintesis seperti warna merah, biru dan orange
  2. Air (H2O) yang berguna untuk melarutkan nutrisi sehingga bisa diserap akar dan untuk transpirasi tanaman serta proses metabolisme lainnya di dalam tubuh tanaman
  3. CO2 dan O2 yang masing-masing digunakan tanaman untuk proses fotosintesis dan respirasi tanaman.
  4. Nutrisi atau "makanan" yang diperlukan dalam proses metabolisme tanaman. Ketersediaan nutrisi bagi tanaman diberikan dalam bentuk pupuk yang jumlah dan jenis unsurnya harus sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tingkat serapan nutrisi oleh tanaman juga dipengaruhi oleh pH larutan nutrisi.
Faktor lain yang seringkali juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah faktor "lingkungan", baik itu makro (cuaca global) maupun mikro (kondisi iklim di sekitar tanaman) yaitu:

Suhu. Ada banyak jenis tanaman yang karena faktor genetiknya tidak bisa tumbuh di daerah panas (cepat bolting dll). Pun demikian dengan suhu larutan nutrisi yang berpengaruh langsung terhadap ketersediaan O2 bagi akar.

Kelembaban. Seringkali berpengaruh terhadap aktifitas transpirasi tanaman dan mempengaruhi penyerapan unsur nutrisi tertentu seperti misalnya unsur Ca (Calcium).



Berikut tata cara menyemai benih / biji kangkung dengan sistem tanam hidroponik simak panduannya sebagai berikut :
  1. Siapkan media tanam Rockwool, potong-potong rockwool dengan ukuran sekitar 2.5 x 2.5 x 2.5 cm atau disesuaikan dengan kebutuhan, untuk dipakai dinetpot, gelas bekas atau media lain. Kemudian basahi rockwool dengan air secukupnya, sekedar basah, jangan terlalu basah.
  2. Basahi semua rockwool yang akan digunakan sebagai media semai, media tanam tanaman dan letakkan di baki ataupun di gully semai dan susun rapi.
  3. Buatlah lubang di Rockwool menggunakan tusuk gigi atau paku atau tools lain atau silakan disesuaikan dengan kebutuhan atau besar benih tanaman.
  4. Siapkan benih yang akan ditanam secukupnya, ambil benih menggunakan tusuk gigi yang telah dibasahi atau memakai tools sesuai ketersediaan ditempat.
  5. Masukkan benih/bibit tanaman kedalam lubang yang telah dibuat di langkah (3) tadi, usahakan benih jangan terlalu dalam masuk ke dalam media tanam, cukup dipermukaan dan terkena basah untuk proses imbisisi. Usahakan penempatan benih sesuai serat rockwool, sehingga akar akan mudah mencari jalan
  6. Usahakan jumlah lubang semai disesuaikan dengan ukuran tanaman nanti jika dewasa. Misalkan untuk tanaman kangkung dan bayam, yang cenderung vertical pertumbuhannya, dalam satu rockwool bisa dibuat 4-6 lubang semai, untuk tanaman selada, sawi, pakcoy, siomak yang cenderung horisontal atau melebar pertumbuhannya, dalam satu rockwool cukup dibuat 1 lubang semai, ataupun tanaman dengan pertumbuhan berupa batang maupun tunas seperti cabe/cabai, paprika, tomat, seledri, parsley, strawberry, melon dan semangka cukup dibuat 1 lubang semai dalam satu rockwool.
  7. Simpan bibit benih tanaman yang sudah disemai ditempat yang sejuk (jauh dari sinar matahari), sekitar 1 – 4 hari akan terlihat benih pecah/sprout/tunas (ditandai warna putih), lama sproutnya benih tergantung jenis tanaman. Jika benih tanaman sudah sprout langsung pindah tempat di luar ruangan untuk mendapatakan sinar matahari minimal 6 jam sehari.
  8. Setelah benih tanaman muncul daun hijau sekitar 3 atau 4 daun, umumnya sekitar 10-14 hari dari semai benih tanaman bisa dipindahkan ke sistem hidroponik yang sudah direncanakan.