Pertumbuhan Tanaman Cabe Keriting dan Cabe Rawit Sistem Deep Flow Technique (DFT) Usia 56 HSS


Pertumbuhan tanaman Cabe Keriting dan Cabe Rawit dengan sistem Deep Flow Technique (DFT) yang ditanam di taman kreatifitas taman belakang SMAN 1 Bojonegoro hasil budidaya siswa menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar tiap minggu nya mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan tanaman cabe rawit dan cabe keriting memasuki usia 56 HSS. Tanaman cabe rawit dan cabe keriting pada usia ini kebutuhan nutrisi (AB Mix) diberikan dosis atau kepekatan sebesar 1600 PPM, tingkat keasaman (PH) air 5.6 - 6.0, dan suhu air 31 - 34'C. 


Pada sistem Deep Flow Technique (DFT) yang digunakan dalam budidaya tanaman cabe rawit dan cabe keriting ini, kebutuhan terhadap oksigen bagi sistem perakaran tanaman diperoleh dari sebagian akar yang tidak terendam dalam lapisan larutan nutrisi. Oksigen tetap diperoleh tanaman dari oksigen yang terlarut dalam larutan nutrisi, tetapi sebagian besar oksigen yang diserap tanaman diperoleh dari akar yang tidak terendam dalam larutan nutrisi. Sedangkan sebagian akar yang terendam dalam lapisan nutrisi menyerap unsur hara dan air yang diperlukan oleh tanaman. Sehingga, oksigen, air dan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman cabe bisa terpenuhi untuk pertumbuhan tanaman cabe secara normal.


Kebutuhan air disini sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman cabe, akan tetapi air juga dapat membatasi pertumbuhan. Jika jumlah air terlalu sedikit akan menimbulkan kekeringan pada tanaman cabe. Tanaman cabe yang mengalami kekurangan air, stomata daunnya menutup sebagai akibat menurunnya turgor sel daun sehingga mengurangi jumlah CO2 yang berdifusi ke dalam daun. Selain itu menutupnya stomata akan mengakibatkan laju transpirasi menurun.  Menurunnya laju transpirasi akan mengurangi suplai unsur hara dari larutan nutrisi hidroponik ke tanaman, karena transpirasi pada dasarnya memfasilitasi laju aliran air, sedangkan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman cabe bercampur dengan air pada sistem hidroponik.


Kekurangan oksigen pada aktifitas sistem perakaran menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk ditembus. Hal ini mempengaruhi terjadinya proses penyerapan air dan mineral hara. Akibatnya, tanaman cabe akan kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanaman cabe akan layu pada kondisi yang tergenang. Selain itu, gangguan akar sebagai akibat kekurangan oksigen mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe yang tidak sempurna.