Bisnis Plan Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal "Tote Bag Motif Batik Ecoprint"


Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal "Tote Bag Motif Batik Ecoprint"
Karya : Nayzila Rahma Oktaviani Putri dan Oktavia Rahma Ramadhani (Siswa Kelas 10 MIPA 5)

Batik merupakan warisan nenek moyang yang tak ternilai harganya. Dalam sejarah keberadaannya yang mengalami pasang surut, batik menjadi sandaran bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk mencari nafkah, menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang menghidupi banyak orang. Seiring dengan perkembangan jaman, maka tuntutan kebutuhan pun berkembang pula, sehingga memerlukan pemenuh kebutuhan tersebut. Pada awalnya batik yang berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat yang mecakup sandang atau busana tradisional dan keperluan upacara adat daur hidup kini berkembang sebagai busana sehari- hari (busana modern), barang- barang fashion atau elemen interior, bahkan batik menjadi pendukung utama sektor pariwisata yang sangat potensial baik sebagai cenderamata ataupun menjadi acara kunjungan wisata batik dimana wisatawan yang berkunjung ketempat kegiatan produksi batik dapat ikut mempraktekkan cara pembuatan batik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa batik Indonesia sangat digemari dan dikagumi tidak saja oleh bangsa kita sendiri tetapi bangsa asing pun menggemari dan mengagumi batik karena keunikannya, sehingga batik Indonesia dapat dikatakan sudah menginternasional. Dengan ditetapkannya batik sebagai warisan
kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada tanggal 2 oktober 2009 tentu saja patut untuk disambut dengan baik, sebab pengakuan ini sekaligus sebagai bentuk pengakuan budaya Indonesia sebagai bagian dari budaya dunia. Pengakuan ini menjadikan seni batik kembali bergairah ditengah masyarakat sekaligus melegakan bangsa Indonesia bahwa batik terhindar dari kepemilikan atas bangsa atau negara lain. Perlu diketahui pengukuhan ini juga membawa konsekuensi bahwa batik harus tetap berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam upaya merealisasikan materi mata pelajaran Prakarya Kewirausahaan sesuai kompetensi dasar 4.2 menyusun perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran serta usaha untuk melestarikan budaya dan mengembangkan batik, kelompok kerja siswa kelas 10 SMAN 1 Bojonegoro atas nama Nayzila Rahma Oktaviani Putri dan Oktavia Rahma Ramadhani membuat kerajinan Tote Bag Motif Batik Ecoprint.

Membuat motif dan pewarnaan dengan memanfaatkan dedaunan dan bunga alami. Daun atau bunga yang sudah diberi zat warna ditempelkan pada kain dan setelah itu dipukul-pukul hingga mengeluarkan motif dan warna yang wujudnya sama persis dengan daun atau bunga. Inilah yang disebut dengan teknik ecoprint. 

Kelompok kerja dari kedua siswa ini tertarikan untuk membuat karya seni kreatif dengan mengeksplorasi dan menggabungkan teknik ecoprint dan batik kedalam karya kerajinan Tote Bag. Bila dilihat dari jenis teknik pembuatannya, ecoprint dan batik merupakan hasil dari rekalatar. Rekalatar ecoprint adalah kain dari hasil reka latar melalui cetak dari bagian tumbuhan tertentu secara langsung melalui proses hammer dan atau steaming. Adapun reka latar batik adalah teknik menghias pada permukaan kain menggunakan perintang warna sejenis lilin yang disebut malam. Dalam hal ini antara ecoprint dan batik proses pelaksanaan pembuatannya berlawanan. Pada batik proses pewarnaannya, pewarna yang digunakan harus dalam keadaan dingin, sedangkan pewarnaan dalam ecoprint melalui pemanasan. Penggabungan dua teknik yang sangat berbeda ini merupakan hal yang penting dalam rangka pengembangan keteknikan untuk menghasilkan sebuah karya seni baru yang kreatif dan inovatif.

Ecoprint memanfaatkan pewarna alami dari tumbuhan seperti kunyit, kayu secang, kembang talang, kulit bawang bombai, kayu jambal, kayu tingi, kulit manggis dan abu batang padi sehingga selain ramah lingkungan juga baik bagi kesehatan jika dibandingkan dengan pewarna sintetis.

Selain itu ecoprint juga dapat menggunakan daun tumbuhan yang menjadi ciri khas suatu daerah seperti yang telah dibuat oleh kedua siswa ini sehingga motif produk yang dihasilkan akan berbeda dengan daerah lain. 


Lantas..., bagaimana proses pembuatan karya kerajinan tote bag dengan motif mengkombinasikan teknik ecoprint dan batik, dengan bahan baku tumbuhan sehingga diperoleh metode yang tepat?

Proses pembuatan karya seni dapat dilakukan melalui metode ilmiah yang direncanakan secara seksama, analitis, dan sistematis. Dalam kontek metodologis terdapat tiga tahap penciptaan karya seni yaitu Eksplorasi, Perancangan, dan Perwujudan. Dijelaskan oleh Gustami, tahapan metodenya sebegai berikut :

“Pertama, tahap eksplorasi meliputi aktivitas penjelajahan mengenai sumber ide dengan langkah identifikasi dan perumusan masalah, penelusuran, penggalian pengumpulan data dan referensi, berikut pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan simpul penting konsep pemecahan masalah secara teoritis, yang hasilnya dipakai sebagai dasar perancangan. Kedua, tahap perancangan yang dibangun berdasarkan perolehan butir penting hasil analisis yang dirumuskan, diteruskan visualisasi gagasan dalam bentuk sketsa alternative, kemudian ditetapkan pilihan sketsa terbaik sebagai acuan reka bentuk atau dengan teknik menggambar yang berguna bagi perwujudan, bermula dari pembuatan model sesuai sketsa alternatif atau gambar teknik yang berguna bagi perwujudannya….Lebih lanjut langkah ketiga yakni tahap perancangan untuk menuangkan ide atau gagasan dari deskripsi verbal hasil analisis yang dilakukan kedalam bentuk visual dalam batas rancangan dua dimensional. Penuangan ide kreatif menjadi rnacangan dua dimensional itu dilakukan dengan pertimbangan berbagai aspek menyangkut kompleksitan nilai seni kriya, antara lain, aspek material, teknik, proses, metode, konstruksi, egonomi, keamanan, kenyamanan, keselarasan, keseimbangan, bentuk, unsure estetik, gaya, filosofi, pesan, makna, berikut fungsi social ekonomi dan budaya serta peluang masa depannya. (Gustami, Butir-Butir….2007, 329-333)"

Proses pembuatan ecoprint pada kerajinan tote bag yang selesai dibuat ini menggunakan bahan- bahan dari daun jati, daun pacar, daun paku dan sirih sirihan sebagai pewarnaan alam pada batik yang dibuat. Adapun teknik yang digunakan dengan cara memukul dan menjiplak. Berikut penjelasan proses pembuatannya, pertama siapkan alat dan bahan (Totebag blacu polos, Daun Jati, Daun Pacar, Daun Paku, dan Sirih sirihan, Tawas, Plastik, Palu, Koran) kemudian letakkan totebag polos di atas plastik, tata daun dengan motif yang di inginkan (ditaruh di dalam totebag), lapisi lagi atasnya dengan plastik, pukul pukul daun yang ada di dalam totebag menggunakan palu, gulung totebag dan kukus selama 30 menit, angkat dan rendam ke dalam air tawas, dan terakhir keringkan dan jadi deh...