Pembelajaran Kreatif Penelitian Sosial Sederhana Menganalisis Secara Kritis Fenomena Sosial di Masyarakat


[Laporan Realisasi Target Prestasi Kerja - Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Tanggal 12 - 16 Agustus 2024]

Elemen dan Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan penelitian sosial sederhana dengan memilih metode yang tepat untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian tentang berbagai keragaman gejala sosial dengan konsep dasar sosiologi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.

Tujuan Pembelajaran:
Melakukan penelitian sosial sederhana tentang berbagai gejala sosial dengan menggunakan metode yang tepat untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian. 

Pembelajaran kreatif penelitian sosial sederhana mata pelajaran Sosiologi di kelas X-7, X-8, dan X-9 dengan strategi pembelajaran diskusi kelompok menganalisis secara kritis materi ajar tentang penelitian sosial sederhana. Strategi pembelajaran yang dipilih menggunakan diskusi kelompok yang di desain untuk mencapai pembelajaran Sosiologi yang mana peserta didik mampu menganalisis secara kritis dan menjelaskan fenomena sosial baru yang sedang terjadi di masyarakat. Dengan strategi pembelajaran diskusi kelompok ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan ketrampilan berpikir kritis, dan memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam. 

Langkah-langkah diskusi kelompok:
  1. Penentuan Topik: Guru memilih topik atau masalah yang relevan dan menarik untuk didiskusikan sebagai objek penelitian sosial sederhana. yaitu tentang menganalisis secara kritis fenomena sosial baru yang sedang terjadi di masyarakat viral banyaknya peserta didik SMP yang tidak bisa membaca
  2. Pembentukan Kelompok: Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil, terdiri dari 3-4 orang, dan memastikan semua anggota dapat berpartisipasi.
  3. Pemberian Instruksi: Guru memberikan instruksi yang jelas tentang apa yang harus dibahas, tujuan diskusi, dan waktu yang diberikan.
  4. Fasilitasi Diskusi: Selama diskusi, guru berperan sebagai fasilitator, berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan bantuan jika diperlukan, serta memastikan diskusi tetap fokus.
  5. Presentasi Hasil Diskusi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelas, sehingga semua peserta didik dapat belajar dari temuan kelompok lain.
  6. Refleksi dan Evaluasi: Setelah presentasi, guru dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap proses dan hasil diskusi, serta memberikan umpan balik.
Manfaat yang diperoleh dari pembelajaran ini melalui strategi pembelajaran diskusi kelompok:
  1. Meningkatkan Partisipasi Aktif
    Siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran karena mereka harus berkontribusi dan berkomunikasi dengan anggota kelompok.
  2. Mengembangkan Keterampilan Sosial
    Peserta didik belajar bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.
  3. Meningkatkan Pemahaman
    Diskusi memungkinkan peserta didik untuk melihat berbagai perspektif, yang dapat memperdalam pemahaman mereka tentang topik yang dibahas.
  4. Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis
    Peserta didik diajak untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis informasi secara kritis selama diskusi.
  5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
    Berbicara dan berbagi pendapat dalam kelompok kecil dapat membantu peserta didik mengembangkan rasa percaya diri dalam berbicara di depan peserta didik lain.
  6. Dengan menerapkan diskusi kelompok secara efektif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kolaboratif, yang mendukung pengembangan keterampilan kognitif dan sosial peserta didik.