Siswa Kelas XI-3 SMAN 1 Bojonegoro Diskusikan Penerapan Berpikir Komputasional Melalui Menyelesaikan Permainan Game SUDOKU

Pembelajaran Informatika Tentang Berpikir Komputasional dalam Jaringan
Kelas XI-3 SMAN 1 Bojonegoro

[Sasaran Kinerja Pegawai - SKP] Minggu Ke-3 Bulan Januari 2025

Siswa kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Informatika yang menekankan kerja sama, berpikir kritis, dan kreativitas. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami konsep dan melatih kemampuan berpikir komputasional dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Pembelajaran berbasis diskusi kelompok ini dimulai dengan pemilihan masalah yang relevan dengan kehidupan siswa, seperti manajemen waktu belajar, pengelolaan limbah rumah tangga, atau cara mengoptimalkan transportasi sekolah. Setiap kelompok ditugaskan membuat presentasi sederhana berupa poster atau powerpoint, atau infografik yang memuat:
  • Penjelasan masalah yang dipilih: Mengapa masalah ini penting untuk diselesaikan?
  • Cara menyelesaikan masalah menggunakan empat komponen berpikir komputasional
  • Decomposition (pemecahan masalah menjadi bagian-bagian kecil).
  • Pattern recognition (pengenalan pola yang berulang).
  • Abstraction (menyaring informasi penting).
  • Algorithm design (membuat langkah-langkah penyelesaian).
Penjelasan proses secara terperinci dalam bentuk urutan logis.

Siswa kelas XI-3 SMAN 1 Bojonegoro yang beranggotakan Agung Putra DA, Alvina Putri M, Farah Dwi S S, Fierman Zulfani P, Najla Ghaisani, dan Syifa Qurrata Aini memilih masalah "Menyelesaikan Permainan Game SUDOKU Dengan Berpikir Komputasional". Mereka mempresentasikan hasil diskusinya tentang solusi dengan membuat algoritma pemilihan Menyelesaikan Permainan Game SUDOKU Dengan Berpikir Komputasional.

"Diskusi yang melibatkan proses berpikir komputasional ini sangat menarik karena memberikan pendekatan sistematis untuk memahami dan memecahkan masalah yang kompleks. Dalam diskusi seperti ini, siswa tidak hanya dilatih untuk memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola, tetapi juga untuk mengidentifikasi pola, menyusun algoritma, dan membuat solusi yang dapat diimplementasikan secara efisien..", ujar Firman.