Pembelajaran Sosiologi Kelas X-7 hingga X-11 SMAN 1 Bojonegoro Angkat Topik Sejarah dan Ruang Lingkup Sosiologi

Kegiatan Pembelajaran Sosiologi Bulan Juli Minggu ke-4
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2025/2026

Pembelajaran Sosiologi Kelas X SMAN 1 Bojonegoro
Topik: Sejarah Sosiologi dan Ruang Lingkupnya

Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran ini bertujuan untuk:
  1. Memahami latar belakang lahirnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
  2. Mengenal tokoh-tokoh pendiri sosiologi beserta pemikirannya.
  3. Mengidentifikasi ruang lingkup kajian sosiologi dalam masyarakat.
  4. Membangun kesadaran peserta didik terhadap pentingnya memahami fenomena sosial secara ilmiah.
Strategi dan Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan secara interaktif dan kontekstual, dengan pendekatan:
  1. Diskusi kelompok: Menganalisis dampak Revolusi Industri terhadap masyarakat.
  2. Studi kasus lokal: Mengamati fenomena sosial sekitar sekolah atau lingkungan tempat tinggal.
  3. Penelusuran tokoh: Tugas eksploratif untuk mengenal tokoh sosiologi dan relevansi pemikirannya di masa kini.
  4. Presentasi dan refleksi: Meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir reflektif.

Semangat belajar terpancar dari peserta didik kelas X-7, X-8, X-9, X-10, dan X-11 SMAN 1 Bojonegoro saat mengikuti pembelajaran Sosiologi dengan topik “Sejarah Sosiologi dan Ruang Lingkupnya”. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengenalan awal terhadap Sosiologi sebagai ilmu sosial yang mempelajari masyarakat secara ilmiah. 

Pembelajaran dirancang secara interaktif untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan pemahaman mendalam peserta didik terhadap perkembangan Sosiologi dari masa ke masa. Para siswa dikenalkan pada latar belakang lahirnya Sosiologi sebagai respon terhadap perubahan besar yang terjadi di Eropa akibat Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.

Peserta didik diajak mengenal tokoh-tokoh pendiri sosiologi seperti Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Herbet Spancer dan Max Weber serta pemikiran-pemikiran mereka yang menjadi dasar kajian Sosiologi modern.

Selain itu, peserta didik juga mempelajari ruang lingkup kajian Sosiologi yang terbagi menjadi dua pendekatan utama, yaitu sosiologi mikro dan sosiologi makro. Melalui diskusi kelompok dan presentasi kelas, mereka menganalisis berbagai fenomena sosial di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan interaksi sosial, norma, nilai, hingga struktur sosial.

Pembelajaran ini juga mengintegrasikan dimensi Profil Pelajar Pancasila, seperti:
  1. Kewargaan: meningkatkan kesadaran peserta didik sebagai bagian dari masyarakat yang dinamis;
  2. Penalaran Kritis: menganalisis gejala sosial dengan pendekatan ilmiah;
  3. Kolaborasi: kerja sama dalam kelompok diskusi dan studi kasus;
  4. Komunikasi: penyampaian hasil pengamatan sosial melalui lisan dan tulisan;
  5. Kemandirian: eksplorasi mandiri terhadap informasi sosial melalui observasi dan literasi digital.
Salah satu siswa dari kelas X-10 mengungkapkan bahwa pembelajaran Sosiologi membantunya memahami realitas sosial dari sudut pandang yang lebih luas. “Awalnya saya mengira sosiologi itu hanya teori, tapi setelah belajar sejarah dan ruang lingkupnya, saya sadar bahwa ilmu ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita,” ujarnya.


Kegiatan Refleksi: Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Nalar Kritis
Sebagai penutup rangkaian pembelajaran Sosiologi dengan topik Sejarah Sosiologi dan Ruang Lingkupnya, peserta didik kelas X-7 hingga X-11 melakukan kegiatan refleksi yang bertujuan untuk menggali pemahaman pribadi serta pengalaman belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Refleksi dilakukan secara tertulis dan lisan, di mana peserta didik diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti:
  1. Apa pemahaman baru yang kamu peroleh tentang masyarakat setelah mempelajari sejarah dan ruang lingkup sosiologi?
  2. Mengapa penting bagi kita untuk mempelajari gejala sosial di lingkungan sekitar?
  3. Tokoh sosiologi mana yang menurutmu paling relevan dengan kondisi masyarakat saat ini? Mengapa?
  4. Apa bentuk kontribusi kecil yang bisa kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari setelah memahami pentingnya perspektif sosiologi?

Banyak siswa menyampaikan bahwa pembelajaran ini membuka wawasan mereka terhadap peran ilmu Sosiologi dalam memahami perubahan dan dinamika sosial. Sebagian besar mulai peka terhadap isu-isu sosial yang sebelumnya luput dari perhatian, seperti kesenjangan sosial, perbedaan budaya, dan pola interaksi di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Salah satu peserta didik dari kelas X-10 menyampaikan dalam refleksinya, “Saya jadi tahu bahwa masyarakat itu kompleks dan terus berubah. Dengan belajar Sosiologi, saya merasa bisa lebih memahami perbedaan yang ada di sekitar saya dan tidak langsung menilai orang lain tanpa memahami latar belakangnya.”

Melalui kegiatan refleksi ini, pembelajaran tidak berhenti pada pemahaman teori semata, melainkan mengarah pada pembentukan sikap empatik, kritis, dan tanggap sosial sebagai bagian dari penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Salah Satu Hasil Diskusi Kelompok
Penelusuran tokoh: Tugas eksploratif untuk mengenal tokoh sosiologi dan relevansi pemikirannya di masa kini